Selain
dipandang sebagai pembicara kawakan, Joe juga dikenal sebagai pengarang
buku mengenai trading. Karyanya yang paling laris adalah “Dinapoli
Levels”, terbitan tahun 1997. Buku ini menjadi panduan wajib bagi pada
trader yang ingin mempelajari teknik trading dengan menggunakan
indicator Fibonacci. Sepanjang labih dari 25 tahun, Joe telah menjadi
pembicara dan pengajar dari 23 negara, seperti Amerika Serikat, Eropa,
Asia, Rusia, Timur Tengah & Afrika Selatan. Selama beberapa hari
dalam setiap tahun ia juga menyempatkan mengadakan ‘private tutoring’
kepada bebrapa orang di ruang tradingnya. Kiprah Joe di bidang studi
teknikal tidak bisa diragukan karena ia terdaftar sebagai Certified Technical Analyst.
Di kalangan pelaku pasar, Joe dikenal sebagai sosok trader sukses karena mampu membaca arah pasar secara akurat dengan memakai indicator ciptaannya sendiri. Indicator
buatannya adalah pengembangan dari indicator yang sudah ada. Teknikal
Dinapoli Levels sendiri merupakan sebuah pengembangan dari Fibonacci,
yang mampu memberi petunjuk mengenai level support dan resisten utama.
Lebih lanjut, ia juga mengembangkan MACD dan Oscilator Predictor guna
membaca volatilitas pasar dan tren. Dalam hal ini, Joe menggunakan MACD
Predictor sebagai penentu level stop loss.
Perkenalan
Joe Dinapoli dengan teori Fibonacci dimulai pada tahun 1985. Ketika
itu, ia merasa bahwa mempelajari Fibonacci adalah suatu hal yang
sia-sia, bahkan Joe berpikir bahwa indicator ini sangat tidak berguna.
Tetapi kemudian ia memahami bahwa anggapan itu ternyata salah besar
setelah seorang kawan membuka matanya. Dari Fibonacci, Joe justru
berhasil mengembangkan indicator pribadinya. Dinapoli Levels yang sangat
aman membantu dalam aktivitas trading. Sepanjang perjalanan karir
puluhan tahun, Joe menemukan bahwa kunci dari kesuksesan seorang trader
adalah dengan mengikuti rencana trading tertulis secara disiplin,
kemampuan money management
yang bagus dan tidak terlalu banyak berpikir. Rencana trading adalah
langkah-langkah berurutan yang terorganisir untuk mencapai tujuan.
Walaupun nantinya setelah mengikuti rencana trading tersebut, trader
mengalami kerugian. Namun menurut Joe, kehilangan uang adalah bagian
seni ber-trading. Bila seseorang mampu mengikuti rencana tradingnya,
maka ia layal disebut sebagai trader yang bagus. Seperti yang selalu ia
katakana, ketika anda tidak mematuhi rencana awal, berapa pun jumlah
dana yang anda kelola, maka anda tetap tidak akan mampu mempertahankan
uang tersebut.
Kemampuan money management
yang bagus sangat berpengaruh pada keberhasilan seorang trader.
Kemampuan ini merupakan aspek terpenting dari aktivitas trading. Joe
sempat berbagi cerita tentang pengalaman salah satu muridnya. Seorang
murid Joe dikenal sangat pintar dan mampu menyerap semua ilmu Dinapoli
dengan cepat. Setelah masa pelatihan usai, sang murid mampu melakukan
trading dengan baik dan menghasilakan pendapatan yang besar. Namun pada
suatu saat, murid ini sudah merasa mampu membaca pasar dengan baik
sehingga ia mulai memperbesar lot-nya. Padahal jumlah margin yang ia
miliki tidak cukup aman untuk melakukan trade sebesar itu. Akhirnya,
murid Joe tersebut kehilangan semua uang karena pasar ternyata
berlawanan dengan posisinya.
Begitu
banyak hal menarik bisa diambil dari pengalaman Joe Dinapoli. Ia
mempunyai semboyan yang selalu ia tempelkan pad dinding ruang tradingnya
yang berbunyi “We’re all just 1 trade away from humility”. Dalam dunia trading, satu kesalahan saja seperti tidak disiplin dalam mematuhi rencana trading dan money management, maka seseorang bisa kehilangan seluruh uangnya hanya dalam 1 posisi trading.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar